7 Tanda Anda Sulit Menerima Pasangan Tanpa Kritikan, Coba Evaluasi Diri!
Saat memilih untuk mengikat janji perkawinan, pastinya Anda dan pasangan harus bersedia menerima semua kelebihan serta kelemahan milik satu sama lain. Sebab, dengan adanya penerimaan tersebutlah sebuah ikatan rumah tangga dapat berlangsung tidak hanya bertahan lama, tetapi juga damai dan seimbang.
Apabila Anda tidak dapat menerima sepenuhnya pasangan Anda, hal itu hanya akan menyebabkan rasa kecewa tanpa henti. Lambat laun, kualitas kehidupan perkawinan Anda juga cenderung menurun, Bela.
Di sini, dalam artikel ini, Popbela akan menyampaikan 7 ciri yang menunjukkan ketidakmampuan untuk menerima pasangan sebagaimana adanya. Ayo kita lihat lebih lanjut!
1. Kerap mengkritik
Pertama, Anda sering kali menyalahkan pasangan dengan kritikan yang berlebihan. Kritis tak hanya soal keputusan penting yang mereka ambil, tetapi juga tentang detail-detail sederhana seperti cara memilih baju atau kebiasaan-kebiasaan ringan yang sesungguhnya tidak betul-betul menjadi masalah bagi Anda. Secara umum, sepertinya apa pun keputusan yang diambil oleh pasangan Anda selalu saja kurang memuaskan bagi Anda.
Di samping itu, kamu hanya menumpukan perhatian pada kesalahan yang dilakukannya, meskipun itu adalah kesalahan kecil sekalipun.
2. Sering kali mengukur pasangan terhadap oranglain
Indikasi kedua bahwa Anda sulit menerima pasangan sebagaimana adanya adalah ketika Anda sering kali memperbandingkannya dengan orang lain. Yes, Kamu mengalami perasaan bahwa kekasihmu sering kali diunggulkan oleh orang lain. Mungkin saja karena mereka tampak lebih ganteng, lebih menarik, atau bahkan lebih peduli daripada pacarmu saat ini.
3. Punya gaya komunikasi yang buruk
Ketika kamu berkomunikasi dengan cara yang buruk dengan pasangan, misalnya menghindari percakapan yang jujur, terbuka, dan rentan, ini menunjukkan kalau kamu belum bisa menerima pasanganmu, Bela. Kamu juga mungkin enggan mendengarkannya dengan baik, selalu memfokuskan percakapan menjadi tentangmu saja, hingga menolak jika pasangan hendak mengungkapkan perasaannya.
4. Minim empati
Empati atau kemampuan dalam memahami kondisi maupun perasaan orang lain merupakan sikap yang perlu terus diasah, terlebih dalam hubungan pernikahan. Sebab, dengan adanya empati, maka masing-masing pasangan bisa merasa aman dan nyaman di antara satu sama lain, dan pada akhirnya, membuat pernikahan menjadi terasa memuaskan.
Namun, jika Anda tidak bisa menerima pasangan sebagaimana dia adalah, maka Anda tak akan bisa menunjukkan rasa empati terhadapnya. Kecenderungan Anda menjadi kurang memperdulikan perasaan serta pengalamannya bakal timbul. Di sisi lain, Anda malah berlaku acuh terhadap dirinya.
5. Kurangnya keintiman
Masalah dalam menerima pasangan bisa menyebabkan pernikahan tampak kurang dekat. Kekurangan keterikatan ini tidak hanya diukur melalui aktivitas fisikal semata, tetapi juga dapat diamati dari seberapa jauh Anda membangun tembok emosi antara diri sendiri dan pasangan.
Mungkin sampai saat ini kamu belum dapat menyampaikan perasaan sayangmu kepada pasangan, termasuk melalui berbagai tindakan sederhana seperti menggengam tangannya, memeluknya, atau mencoba merasakan emosi yang ia rasakan.
6. Sering bertengkar
Tanda utama bahwa Anda kesulitan menerima pasangan sebagaimana adanya di dalam pernikahan adalah seringnya terjadi perselisihan. Kritikan konstan dan selalu menyalakan pasangan atas setiap tindakannya dapat menyebabkan saling tuduh dan akhirnya mengarah pada pertengkaran tanpa henti. Sikap acuh tak acuh juga bisa menjadi bumbu tambahan untuk membuat situasi semakin panas. Semua ini pastinya menciptakan suasana rumah tangga yang tidak nyaman dengan cekcok yang berkelanjutan.
Akhirnya, hubungan rumah tangga yang seharusnya terasa hangat, mendalam, dan menggembirakan, malahan menjadi terasa dingin, Bela.
7. Sering kali memegang kendali penuh atas semua aspek perkawinannya
Indikasi bahwa Anda sulit menerima pasangan seutuhnya ialah dorongan kuat Anda untuk mengendalikan semua aspek dalam perkawinan dengan dia.
Ini terjadi lantaran kamu tidak dapat percaya padanya, senantiasa menuduhnya atas semua keputusan yang ia buat, serta berpikir bahwa dia adalah orang yang amat buruk. Alih-alih biarkan dirinya menjadi pemimpin dalam keluarga, sebaiknya kamu lah yang ambil alih peran itu.
Tetapi, daripada merasa makin gembira bisa memegang kendali semua aspek dalam perkawinan, justru kamu menghadapi tekanan yang terus-menerus.
Penutup
Jadi, kini kamu telah mengerti tentang semua indikator yang mencirikan bahwa kamu tidak dapat menerima pasangan seperti adanya. Penting untuk dipahami bahwa jika masalah ini tak terselesaikan, pasti akan memiliki efek negatif terhadap perkawinanmu bersama dia.
Maka dari itu, coba upayakan untuk mengambil langkah menerima pasangan Anda. Mulailah dengan menyadari kebutuhan mana yang tak bisa terpenuhi oleh Anda sendiri, sehingga tanpa disadaríi, Anda 'mengharapkan' pasangan untuk menyelesaikannya.
Berikutnya, biasakan diri Anda untuk berbicara jujur dan terbuka dengan dia, tetapkan harapan yang masuk akal, fokus pada kelebihan pasangan Anda, serta usahakan selalu membina kesabaran untuk mengampuninya.
Mudah-mudahan tulisan ini berguna bagi kamu, Bela!
Comments
Post a Comment