Posts

Showing posts with the label crimes

Of Fatal Accident, Drowned Wife

Sample 1: “The demolition which entered its second week was put on halt after the death of pastor Heinkpoyanwa last Saturday. To this end, the entire Makoko community have not seized to mourn this unfortunate incident … On the day of this ugly incident, his first wife who was briefed of what happened immediately drowned with her child. She is presently recuperating at an undisclosed hospital… when Justina Hunkpoyanwa, 25 heard the news of the death of her father, she collapsed but later regain consciousness… the late Baale had many children, he was only the breadwinner of the entire Hunkpoyanwa family… The second wife… also expressed deep sorrow to the unfortunate incident.”(Family of Slain Makoko Chief lament Ordeal, The Vanguard, July 8,2012 ). The first expression that catches our attention is “the demolition…was put on halt,” particularly the aspect put on halt. All the three words here (put on halt) are familiar words of English, but the collocation rings slightly unfamiliar....

Paul House: Freed from Tennessee's Death Row After Two Decades, Dies

Image
NASHVILLE, Tenn. (AP) — Paul "Greg" House, who was incarcerated for twenty years on Tennessee’s death row prior to his release and subsequently advocated against capital punishment, passed away on March 22 at the age of 63, as reported by his long-time legal representatives. According to a statement from Federal Defender Services of Eastern Tennessee, "Mr. House's innocence was vigorously defended by both his lawyers and his mother, Joyce House." The statement continues, "Despite spending an unjustly long period incarcerated and under threat of execution, Mr. House managed to enjoy 17 years of freedom alongside Joyce and his relatives before passing away peacefully, fully aware that his innocence had finally been acknowledged." The house succumbed to complications from pneumonia, having lived for many years with multiple sclerosis. In 1986, House was found guilty and received a death sentence for the murder of his neighbor Carolyn Muncey in...

Rp. 700 Miliar Hilang: Nasabah Hanya Bisa Gigit Jari, Siapakah Yang Bertanggung Jawab?

Image
Indonesia sekali lagi terkejut oleh kasus kejahatan cyber yang menyebabkan kerugian besar pada dana nasabah bank sebesar Rp700,2 miliar (hingga tanggal 9 Februari 2025). Ratusan ribu pemilik akun perbankan harus rela melihat simpanannya hilang tanpa jejak. Tetap sama seperti biasa, tak satu pun dari para pelaku atau instansi dimintai pertanggungjawaban atas insiden ini. Otoritas Jasa Keuangan justru melemparkan tanggung jawab kepada lembaga lain karena memposisikan diri hanya sebagai regulator. Sementara itu, institusi perbankan bersikeras semua aktivitas tersebut telah dilakukan sesuai permintaan langsung dari si pemilik rekening. Ketika bicara soal polisi, jalur hukum tampak rumit dan cenderung memberatkan posisi korban lebih lanjut baik secara waktu maupun finansial. Maka, bagaimana nasabah-nasabah tersebut dapat bertindak setelah kehilangan dana mereka dengan cepat seperti sekilam mata? Bisakah mereka cuma diam menyaksikan saldo akun berubah jadi nol? Penipuan daring: Krim...

KPK Tangkap Direktur PT Petro Energy Terduga Kasus Korupsi LPEI

Image
gudangmovies21 , Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan dua tersangka korupsi pemberian fasilitas kredit oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia ( LPEI Pada hari Kamis, tanggal 20 Maret 2025, tersangka yang telah diamankan adalah Direktur dari PT Petro Energy (PE), yaitu Jimmy Masrin, serta Susy Mira Dewi Sugiarta. Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu di kantor Utama Komisi Pemberantasan Korupsi, yang berlokasi di Gedung Merah Putih, Jakarta Selatan, menyebut bahwa Jimmy dan Susy akan disandera selama 20 hari, yakni dari tanggal 20 Maret hingga 8 April tahun 2025. Kedua orang tersebut diposisikan dalam Cabang Rumah Tahanan Negara dari Rumah Tahanan Kelas I Jakarta Timur. Asep menjelaskan bahwa KPK menduga terjadi benturan kepentingan antara Direktur LPEI dengan Debitur PT PE dengan melakukan kesepakatan awal untuk mempermudah pemberian kredit. Direktur LPEI tidak melakukan kontrol kebenaran penggunaan kredit sesuai MAP. Direktu...

Dokter Tersangka, Ungkap Perasaan Bangga: "Tidak Ada Rasa Takut atau Malu"

Image
Laporan Jurnalis 5.180.24.3, Hana Futari 5.180.24.3 Dokter Detektif yang juga dikenal sebagai Doktif secara resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan serangan terhadap martabat yang dilaporkan oleh dokter Andreas Situngkir ke Polres Medan, Sumatera Utara. Laporan ini diajukan oleh dokter Andreas Situngkir pada bulan Oktober tahun 2024 silam. Pada hari yang ditentukan untuk dinyatakan sebagai tersangka, yaitu Senin (17/3/2025), Doktif menyampaikan bahwa dia belum menerima informasi resmi tentang masalah ini. Pihak Doktif juga mengkonfirmasi bahwa mereka masih menantikan notifikasi resmi terkait dengan posisinya sebagai tersangka. "Kami akan menunggu pengumuman resmi. Jika demikian adanya, mudah-mudahan kita segera menerimanya, karena hingga saat ini saya belum mendapatkannya," ungkap Doktif ketika ditemui di Mapolres Jaksel pada hari Senin, 17 Maret 2025. Walaupun belum menerima detail tentang status hukumannya, Dokatif menyatakan tidak me...

Tujuan Maut atau Pengajaran: Tujuh Dosa Besar

Image
TRIBUNSTYLE.COM - Apakah ini petunjuk menuju kebinasaan, atau malah pengalaman hidup yang merombak nasib kita? Bagi para pecinta anime yang berfokus pada tema fantasi intens, The Seven Deadly Sins tentunya bukanlah hal baru. Anime ini sudah menyita minat sejumlah besar pemirsa berkat plotnya yang kaya akan adegan petualangan, tokoh-tokoh yang berkarakter, serta lingkungan fantasi yang menggoda imajinasi. Untuk para pecinta Fairy Tail, seri The Seven Deadly Sins merupakan pilihan ideal yang menyatukan unsur-unsur sejenis namun dengan nuansa yang lebih kelam dan dramatis. Kisah The Seven Deadly Sins diawali dengan setting yang menarik dan memukau. Mereka dahulunya tujuh ksatria terkenal dengan nama The Seven Deadly Sins, dianggap sebagai para pahlawam tertinggi di kerajaan Britania. Akan tetapi, tidak lama kemudian, mereka dianggap bersalah atas tindakan pengkhianatan dan menjadi buruan pasukan kerajaan. Mereka ditinggal sendiri, menyisakan kerajaan dalam ba...