Aktivasi Fitur LOGIKA untuk Ramadhan: Keuangan Hemat dan Sehat!

Di Indonesia telah menjadi suatu tradisi bahwa menjelang masuknya bulan Ramadan dan disusul oleh perayaan Hari Raya Idul Fitri, sering kali diikuti dengan peningkatan harga berbagai macam produk, terlebih lagi untuk komoditas penting sepertisembilan bahan kebutuhan pokok atau biasa dikenal sebagai 'sembako'.

Di antara daftar barang kebutuhan pokok tersebut meliputi beras, gula pasir, minyak goreng serta mentega, lalu ada pula daging sapi dan ayam, telur, susu, bawang merah dan bawang putih, selain itu gas elpiji dan minyak tanah, termasuk juga garam. Harga semua komoditas ini dapat mengalami kenaikan secara bertahap per-item atau sekaligus, namun untuk garam hal ini tidak sepenuhnya berlaku karena dipengaruhi oleh mekanisme pasar yang berbeda.

Umumnya, ketika terjadi kenaikan harga-barang yang berdampak pada keluhan keras dari kalangan masyarakat kurang mampu, pemerintah merespons hal tersebut lewat unit-unit eksekusi di daerah dengan menggelar operasi pasar. Mereka menyatakan tujuannya adalah untuk membantu membebaskan warganet dari tekanan finansial saat mereka harus menjalani momen-momen bahagia dalam perayaan-perayaan besar.

Proses kerja pasar sebagai langkah taktis bagi pemerintah dalam menstabilkan biaya komoditas dagangan sering kali dicapai dengan penjualan segera bahan pokok tertentu yang harganya naik drastis kepada publik pada nilai yang sangat rendah, usai memperoleh dukungan finansial dari negara. Apakah metode ini berhasil?

Kondisi pasar yang sedang tidak stabil pastinya mendapat perhatian pula oleh para pedagang ritel dengan modal besar mulai dari tingkat warung kelontong hingga ke jaringan nasional yang saat ini telah menyebar sampai ke gang-ggang di daerah pinggir kota. Anda mengerti? Bahkan pusat-pusat perbelanjaan populer di semua wilayah Indonesia, yang sering disebut sebagai pasar modern, turut memperhatikan hal tersebut.

Dengan pintarnya, pihak yang juga dibantu oleh infrastruktur teknologi maju ini dapat menciptakan strategi pemasaran yang efisien dan tepat sasaran. Mereka bertujuan menarik sejumlah besar konsumen selama periode musim belanja tinggi dengan beragam penawaran khusus, utamanya adalah potongan harga atau diskon yang mungkin sangat drastis hingga di luar logika biasa!

Menghadapi serangan iklan promosi dengan potongan harga besar-besar yang umumnya memiliki batasan waktu dari mal-mal lokal dan warung-warung mini nasional di dekat tempat tinggal, lebih baik tetap tenang! Jauhkan kepanikan atau godaan membeli berlebihan akibat suasana bergairah tersebut. Cukup tambahkan sedikit kewaspadaan untuk mengaktifkan logika dalam pikiran kita.

Berikutnya, gunakan KEPINTARAN kita yang telah hidup untuk melaksanakan penyaringan, pemilihan, dan pengelompokan produk-produk promosi agar masuk dalam kategori keperluan atau kemauan. Langsunglah letakkan samping produk yang termasuk dalam golongan kemauan dan pilihlah benda-benda yang berada di daftar keperluan mengikuti tingkat urgensi terbaru atau saat ini!

Insya Allah dengan menerapkan strategi ini, tujuan kita yaitu Ramadhan Hemat dan Keuangan Sehat akan tercapai. Bahkan, kita pun dapat mencapai tingkat belanja yang lebih bijak dan memberikan manfaat! Bagaimana caranya?

Di tingkat ini, kita justru dapat mengoptimalkan beragam program promosi menjadi sarana pendukung yang efisien untuk mendapatkan perlengkapan yang dibutuhkan sesuai daftar prioritas terbaru dengan biaya yang lebih rendah serta prosesnya yang lebih singkat. Apalagi!

Ya Ampun! Saya, Anda ataupun siapapun yang saat ini tengah menghadapi berbagai promosi tersebut atau sedang berkeliaran di mal-mal mungkin merasa sangat kaya raya. Atau bisa juga kamu adalah salah satu pengecer atau pedagang eceran misalkan pemilik warung sembako di Banjarmasin yang biasa dikenal sebagai toko kelontong barang kebutuhan rumah tangga baik itu di pasar, kompleks perumahan maupun tempat lainnya. pencerekenan yang menangani pelanggan akhir dan semoga saja tidak berada dalam persaingan langsung dengan pasar modern yang memiliki program serupa.

Sebenarnya, toko ritel model seperti inilah yang secara faktual bisa mengambil manfaat riil dan lebih maksimal dari berbagai promo yang diadakan oleh semua modern market, seperti pusat perbelanjaan dan mini market berjaringan nasional di setiap menjelang Ramadan sampai selepas hari raya.

Karena dengan harga perolehan setelah diskon di modern market yang lebih murah, bahkan dari distributor resmi barang tersebut (karena level toko yang berbeda), pemilik retail tradisional yang berjualan untuk end user atau pengguna terakhir seperti rumah tangga ini, bisa untung banyak jika dibanding dengan mengambil barang dari distributor.

Itulah sebabnya, beragam promo baik reguler mingguan, bulanan dari modern market atau promo karena momen tertentu seperti ramadan dan lebaran, menjadi yang ditunggu-tunggu oleh mereka dan biasanya, mereka sudah dapat infonya lebih dulu dari berbagai organisasi yang merangkum mereka.

Berikut adalah gambarnya untuk "strategi" penetapan harganya! Misalkannya seperti ini: diskon harga minyak goreng isi 2 liter dalam kemasan pouch yang ditawarkan oleh salah satu minimarket berjaringan terkemuka di Indonesia. Contohnya saja, selama periode promosi tersebut, minyak goreng 2 liter dapat dibeli seharga Rp.25.000,- per-botol dan masing-masing konsumen hanya diperbolehkan membeli maksimum dua botol per-hari.

Dari pemasok resmi si-minyak goreng dengan merk identik, pesanan minimum bagi pengecer lokal biasanya sebanyak 2 kotak yang masing-masing berisi 12 botol minyak goreng ukuran 2 liter. Bahkan pada jumlah tersebut, harganya telah ditetapkan menjadi Rp 29.500 per pouchnya.

Nah njomplang-nya harga promo dari minimarket dengan harga resmi dari distributor seperti inilah, alasan adanya promo terutama dalam bentuk diskon dari modern market memang terbukti membantu reseller seperti pencerekenan menambah keuntungan tokonya.

Mengapa harganya pembelian barang-barang itu bisa sangat bervariasi, kadang-kadang jauh berbeda? Biasanya produsen dan penyalur utama menentukan harga sesuai dengan kelompok pelanggan mereka; umumnya ini sejalan terbalik dengan jumlah pesanan rata-ratanya dalam periode waktu tertentu. Pesanan yang lebih besar cenderung mendapatkan harga yang lebih rendah.

Oh iya, sudah pada tahu belum nih tentang trik-trik di balik program promosi, terutama yang berkaitan dengan Diskon?

Untuk program diskon barang consumer goods atau kebutuhan sehari-hari keluarga yang bukan untuk produksi lagi ini, berbeda dengan program diskon barang-barang fashionable?

Program diskon pada produk consumer goods biasanya memang benar-benar diskon atau secara riil memang benar-benar ada pengurangan harga jual dan ini beda dengan sistem diskon pada produk fashion seperti baju, sepatu peralatan olahraga, musik dan lainnya yang secara berkala sudah ada revisi harga sebelumnya, sehingga ketika ada diskon biasanya serasa kembali ke harga asal.(BDJ15325)

Semoga bermanfaat!

Salam kenal Kota 1000 Sungai,

Banjarmasin nan Bungas!

Comments

Popular posts from this blog

Paradise Islands Offer Citizenship for Less Than £36,000

Australian Grand Prix Fences Go Black for Clever Reason

Bill Passes Just Hours Before Deadline, Averts Shutdown and Defeats Filibuster