Marc Márquez Diisukan dengan Label Jelek oleh Legenda MotoGP saat Rekor Valentino Rossi Terancam Pecah
5.180.24.3 Pembalap tim pabrikan Ducati, Marc Marquez, dianggap mampu mengalahkan rekord gelar juara dunia yang dimiliki Valentino Rossi setelah menampilkan performa luar biasa di awal musim MotoGP 2025.
MotoGP 2025 belum lama ini telah menyelesaikan dua perlombaan awalnya, namun perhatian khalayak segera tertuju pada Marc Marquez yang memimpin dengan gemilang untuk tim pabriker Ducati.
Terbaru ini, pembalap yang dikenal sebagai Baby Alien belum bisa dikalahkan saat bertarung di lintasan selama seri Grand Prix Argentina di Autodromo Termas de Rio Honda pada akhir pekan lalu.
Marquez menampilkan performa luar biasa dengan mengamankan kemenangan di sesi sprint serta dalam perlombaan utama, sambil juga mendapatkan posisi start terdepan di seri kedua itu.
Dengan demikian, Marquez tetap mempertahankan catatan tak terkalahkannya sejak GP Thailand yang merupakan seri pembuka musim ini di mana ia juga mencetak prestasi serupa.
Tidak mengherankan, pemenang delapan gelar juara dunia tersebut diharapkan dapat mencapai kembali gelar juara dunia pada musim ini.
Apabila tindakan tersebut sukses dilaksanakan oleh Marquez, maka dia akan mengimbangi rekornya dengan sembilan gelar juara dunia yang dimiliki Valentino Rossi.
Sehubungan dengan hal itu, Giacomo Agostini sangat percaya bahwa Marquez mampu menyusul dan mengungguli rekor yang dipegang oleh The Doctor tersebut.
Ternyata, Marquez sekarang telah memperlihatkan gabungan ideal antara kemampuan luar biasa dengan kinerja motornya yang handal di sirkuit.
Dalam kesempatan yang sama, pria yang telah dinobatkan sebagai legenda MotoGP itu juga berharap Marquez tidak akan menyamai rekornya.
Agostini secara keseluruhan masih memegangi rekor sebagai pemenang dengan jumlah gelar juara tertinggi sejauh ini, mencapai 15 kali kemenangan.
"Saya percaya bahwa dia akan mengalahkan rekor Valentino Rossi, dan saya berharap dia tidak akan menyentuh rekor saya," ujar Agostini, sebagaimana dikutip dari Motosan.
Tetapi bila ia sukses, aku bakal jadi orang pertama yang menyampaikan ucapan selamat padanya.
"Sebab rekornya dibuat untuk dipatahkannya, dan ia cukup berpotensi melaksanakannya," katanya sambil menyertakan.
Dalam kesempatan yang sama, Agostini juga menyoroti semangat dan daya juang dari pembalap berusia 32 tahun tersebut yang sempat dibelit situasi sulit.
Pria Italia itu tak sungkan memberikan label istilah 'cattivo' kepada Marquez dengan segenap karakter dan sifat yang dia miliki sebagai pembalap.
Cattivo sendiri merupakan bahasa Italia yang secara harfiah berarti jahat atau si buruk.
Agostini mengatakan bahwa gelar negatif yang diberikannya pada Marquez sebenarnya memiliki arti positif.
"Tanpa keragu-raguan, Marquez merupakan pembalap yang paling 'cattivo' (jelek namun menyenangkan) yang pernah aku temui," ungkap Agostini.
Marquez kali ini hadir dengan sisi baru, nampak semakin tegas, kokoh, dan tajam menurut pandangan saya berkat segala tantangan dan kemenangannya selama empat tahun belakangan.
Sama seperti saya dulu, itulah sebabnya saya bisa memahami alasan di balik keinginannya untuk meraih kemenangan dalam setiap lomba Grand Prix musim ini, karena jika diposisikan demikian, saya pun pasti akan bertarung dengan semangat serupa.
Pada awal karirnya di MotoGP, ia mengungguli Rossi lewat kesalahan khas pemula muda yang berani terjatuh atau cidera.
Akan tetapi, ada kalanya Tuhan menjauh dari Anda, dan saat ini, dengan sangat disayangkan, Dia memiliki kesempatan untuk menyaksikan dan mengerti tentang hal tersebut.
Jangan sampai melupakan asal-usul Marquez, ia memilih untuk menantang diri sendiri.
Dia melalui empat prosedur bedah, sembuh, kemudian pergi dari tim pabrikan terkuat global, yakni Honda.
Dia menuju ke tim satelit dan meraih kemenangan dalam tiga Grand Prix.
Saya tekankan, ia adalah binatang luka yang berusaha menilai kemampuan diri dan menyelidiki apakah dia tetap dapat bertanding melawan para juara, tambahnya.
Comments
Post a Comment