Respon TNI Terkait Dugaan Permintaan Setoran Rp20 Juta Sehari dari Sabung Ayam di Lampung
gudangmovies21 Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar memberikan tanggapannya terkait laporan tentang kemungkinan ada pembayaran yang dilakukan oleh aktivitas judi sabung ayam ke Polsek Negara Batin di Lampung.
Informasi ini mencuat setelah beredarnya video di media sosial yang menyebut Polsek diduga meminta setoran hingga Rp 20 juta per hari.
Eko mengungkapkan bahwa pihaknya telah mensinyalir adanya kesepakatan antara dua anggota TNI yang diduga terlibat dengan pihak Polsek Negara Batin terkait aktivitas judi sabung ayam tersebut.
"Data ini merupakan elemen dalam penyelidikan yang masih berjalan, dan kita mengharapkan temuan selanjutnya dari pemeriksaan," kata Eko seperti dilansir GudangMovies21 dari Kompas.id, pada hari Kamis (20/3/2025).
Menurut pengakuan dari dua orang anggota TNI yang telah diselidiki, terungkap bahwa perwira di Polsek Negara Batin beserta petugas Pos Ramil Negara Batin ternyata memiliki ikatan persahabatan yang erat.
Pejabat di Polsek tersebut adalah almarhum Lusiyanto, sedangkan pejabat dari Pos Ramil adalah Peltu Lubis.
Dalam interaksi rutin mereka, kedua pihak mengetahui adanya aktivitas judi sabung ayam yang telah berlangsung selama kurang lebih satu tahun terakhir.
Bahkan, aktivitas ini menarik perhatian masyarakat dari luar daerah, yang terbukti dari keberadaan kendaraan berpelat nomor luar Lampung, seperti Banten (A) dan Sumatera Selatan (BG).
"Sebagai suatu acara yang sungguh mengundang perhatian, informasi terkait pertaruhan laga ayam tentu akan mencapai kantor polisi setempat dan mustahil tak ada keuntungan yang dimanfaatkan," jelas Eko.
Akan tetapi, baru-baru ini terjadi perbedaan pendapat dalam komunikasi di antara petugas dari Polsek Negara Batin dan juga petugas dari Pos Ramil Negara Batin.
Keadaan tersebut diyakini sebagai penyulut peristiwa memilukan yang menghasilkan kematian tiga petugas kepolisan akibat tembakan.
Masalah terkait uang pelicin yang dipersoalkan oleh Polsek Negara Batin menjadi sorotan publik setelah unggahan video dari akun TikTok @satr1a6_ pada hari Rabu (19/3/2025) menyebar luas secara online.
Dalam klip itu dikatakan bahwa Polsek Negara Batin pada mulanya dituduh menerima deposit harian sebesar Rp 1 juta, lalu jumlah ini meningkat karena tambahan untuk biaya bensin, rokok, serta hal-hal lain hingga akhirnya menjadi totalRp 2,5 juta tiap harinya.
Akan tetapi, jumlah deposit itu diprediksikan meningkat menjadi Rp 20 juta sehari. Personil TNI yang dicurigai menjalankan tempat adu ayam dianggap gagal memenuhi tuntutan tersebut.
Akibatnya, Kepala Polsek Negara Batin dilaporkan menegaskan niatnya membawa tim ke lokasi perjudian tersebut sebagai tindakan penggerebekan.
”Lalu, jawab oknum TNI silakan. Oh, ternyata Pak Kapolsek maunya makan besar, akibatnya nyawa melayang,” tertulis dalam video TikTok yang telah disaksikan lebih dari 646.300 kali per Kamis (20/3/2025) pukul 01.48 WIB.
Pernyataan Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar ini menjadi bagian dari klarifikasi yang sedang berkembang terkait dugaan keterlibatan oknum aparat dalam praktik perjudian di Lampung.
Penyelidikan tambahan sedang dilakukan oleh otoritas guna mengetahui kebenaran yang mendasari insiden tersebut.
Hubungan Terlarang Kapolsek dan Danposramil Negara Batin
Asisten Intelijen Kasdam II/Sriwijaya Kolonel Inf Yogi Muhamanto mengungkapkan keterlibatan tidak sah antara Kapolsek Negara Batin Ajun Komisaris Anumerta Lusiyanto dengan Danpos Ramil Negara Batin Peltu Lubis.
Menurutnya, Kapolsek Negara Batin Ajun Komisaris Anumerta Lusiyanto dan Komandan Pos Ramil Negara Batin Peltu Lubis saling mengetahui aktivitas judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung.
Setiap ada jadwal gelanggang sabung ayam, Peltu Lubis selalu memberitahukan kepada Lusiyanto.
Gelanggang itu digelar setiap pekan.
"Pada saat Peltu Lubis mengajukan permohonan untuk menyelenggarakan arena aduan ayam, Lusiyanto merespons dengan memberi persetujuan selama semuanya berjalan dengan aman. Yang ia maksudkan sebagai 'aman' sebenarnya adalah pemberian uang atau suap. Oleh karena itu, jelas bahwa terdapat transaksi keuangannya," ungkap Yogi.
Menuju hari peristiwa kematian ketiganya yang merupakan anggota kepolisian, mungkin terdapat kesalahan dalam komunikasi atau persepsi antara Peltu Lubis dan Lusiyanto.
Kurangnya komunikasi serta masalah dengan penyetoran diduga sebagai pemicu kejadian tersebut.
"Komitmen komunikasi yang kurang baik pada akhirnya menjadi penyebab dari kejadian tak terduga tersebut," jelas Yogi.
Informasi terbaru muncul setelah ada tuduhan yang menyatakan bahwa anggota polisi, termasuk Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto, turut serta dalam kegiatan judi itu.
Hingga akhirnya terjadi serangan menembak yang mengenai 3 petugas kepolisian sehingga meninggal dunia pada hari Senin (17/3/2025) kurang lebih pukul 16:50 Waktu Indonesia Bagian Barat.
Pada kejadian menyedihkan itu, Kepala Sektor Polisi di Negara Batin, Iptu Lusiyanto meninggal dunia sebagai akibatnya.
Di samping itu, dua petugas kepolisian lainnya juga meninggal dunia, yaitu Bripka Petrus Apriyanto dan Bripda Ghalib Surya Ganta.
Minta Investigasi Kepolisian
Maka itu, Eko mengharapkan agar penyelidikan tidak hanya mengejar dua anggota TNI yang dicurigai sebagai penembak, tapi juga harus mencakup seluruh tersangka lainnya, termasuk polisi.
Ketika ditanya seberapa pasti apakah penjelasan detail tersebut membenarkan masalah yang ada dalam video populer pada akun TikTok satr1a6, Eko menjawab bahwa responsnya bisa jadi ya atau tidak.
Namun, ia mengulangi bahwa perjudian adu ayam telah berjalan sekitar satu tahun di Negara Batin.
Perjudian telah menjadi trend yang menarik perhatian banyak orang, bahkan sampai dari wilayah di luar Negara Batin hingga daerah lainnya di provinsi tersebut.
Berdasarkan kemampuan intelektual mereka sendiri, baik polisi maupun tentara lokal dipandang mengetahui tentang aktivitas judi yang berlangsung itu.
kedua belah pihak diyakini juga menerima keuntungan dari judi itu.
"Setiap pertarungan adu ayam pasti memiliki risiko tersendiri. Nama peristiwa ini sudah jelas berjudi dalam bentuk laga adu ayam. Jadi otomatis harus ada aturannya bukan? Secara logika, mungkin saja terdapat persetujuan antara dua belah pihak tersebut (antara kepolisan dan TNI)," ujar Eko.
Maka dari itu, Eko mengharapkan agar penyelidikan tentang kematian ketiga polisi tersebut dapat menjadi lebih transparan dan semua pihak yang terkait dengan peristiwa ini mendapatkan hukuman yang tidak berkebalikan.
Maksudnya, selain dua anggota TNI yang diduga pelaku penembakan tersebut, Kodam II/Sriwijaya mensinyalir ada pelaku lain dari kepolisian.
”Kalau terbukti bersalah, dua anggota TNI yang diduga pelaku penembakan itu pasti akan mendapatkan hukuman setimpal. Sebab, tidak ada yang boleh membenarkan atau membela tindakan menghilangkan nyawa orang. Jadi, kami harap, pihak lain yang terlibat juga harus diusut dan diberikan hukuman tegas,” tutur Eko.
Eko bahkan mendorong tersangka lainnya untuk segera menyerah dengan sendirinya.
Pihak lain terkait perlu mengikuti langkah kedua anggota TNI yang telah sebelumnya menyerah.
"Pada intinya, semua pihak yang terkait dalam perbuatan itu harus mendapatkan hukuman," katanya.
Konferensi Pers Polda Lampung
Polda Lampung menyelenggarakan konferensi pers untuk mengekspos kasus kematian tiga petugas kepolisian di Mapolda Lampung pada hari Rabu, 19 Maret 2025.
Tiga petugas kepolisian meninggal dunia selama operasi penumpasan tempat adu ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, pada hari Senin (17/3/2025) sekira pukul 16:50 WIB.
Satu dari mereka yang meninggal adalah Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto.
Di samping Iptu Lusiyanto, dua personel tambahan yang juga tewas dalam kejadian itu adalah Bripka Petrus Apriyanto serta Bripda Ghalib Surya Ganta.
Pada konferensi pers itu, Kapolda Lampung Inspektur Jenderal Helmy Santika menegaskan bahwa ada dua jenis kejahatan yang terjadi di tempat peristiwa: adanya pertaruhan dengan laga ayam serta serangan senapan yang merenggut nyawa tiga petugas polisi.
Petugas kepolisian sudah mengadakan pengumpulan bukti di lokasi kejadian dan mengeksaminasi 14 orang yang menjadi saksi dalam kedua kasus itu.
Berkenaan dengan serangan terhadap tiga petugas kepolisian, beberapa benda bukti yang dijumpai mencakup 13 casing peluru yang terbagi menjadi 8 casing berkaliber 5,56 millimeter, 3 casing berukuran 7,62 millimeter, serta 2 casing dengan diameter 9 millimeter.
Bukti tambahan yang telah dihimpun meliputi hasil otopsi beserta pakaian dan benda-benda milik para korban tersebut.
Di samping itu, pihak kepolisian mengambil beberapa benda bukti berkaitan dengan aktivitas judi seperti uang tunai senilai Rp 21 juta, 25 bilah belati bersama tas dan sarungnya, ditambah satu buku catatan tentang judi dan sebuah pulpen.
Petugas juga menggali enam ekor ayam aduan yang masih hidup serta tiga ekor ayam aduan yang sudah meninggal.
Selain itu, petugas kepolisian juga mengidentifikasi tujuh unit sepeda motor yang diyakini sebagai milik para pengikut acara perjudian adu ayam.
Item-item lain yang ditemukan di tempat tersebut meliputi pisau dengan sarungnya, jaket, ponsel, tas, tenda plastik, mantel hujan, corset, serta timbangan elektronik.
Di lokasi pun ditemukan beberapa kendaraan roda empat.
Helmy mengungkapkan, kejadian itu bermula dari undangan yang beredar di media sosial Facebook dan Whatsapp tentang aktivitas sabung ayam yang digelar di kawasan Register 44 Way Kanan pada Senin (17/3/2025).
Pemberitahuan tersebut dikabarkan telah menyebar luas beberapa hari sebelumnya.
Itu diuatkan lagi oleh pengakuan tersangka dalam perkara perjudian bernama Z, yang menyatakan telah tahu tentang keberadaan arena pertaruhan laga ayam sejak Jumat sore (15/3/2025).
Surat undangan tersebut diedarkan oleh seorang anggota TNI yang bernama awalnya dengan huruf B.
Berikut itu, Kapolres Way Kanan memerintahkan untuk membubarkan kegiatan perjudian adu ayam. Satuan polisi yang diketuai oleh almarhum Lusiyanto melakukan operasi ini.
Lokasi judi itu berada di kawasan hutan yang jauh dari desa ataupun permukiman penduduk.
Untuk menuju lokasi itu, dibutuhkan waktu 3-4 jam dari ibu kota kabupaten.
Lokasinya juga melewati perkebunan tebu dan karet.
Di sekitar lokasi, hanya terdapat satu bangunan rumah yang cukup besar.
Sampai di tempat kejadian, petugas mengeluarkan tembakan peringatan dengan tujuan mendispersikan kerumunan yang terlibat dalam pertarungan ayam.
Namun, setelah beberapa kali mendapat tembakan peringatan, malah ketiganya yang menyerbu menjadi sasaran tembakan.
Berdasarkan laporan polisi, Z menyebutkan bahwa dia mengetahui adanya personel TNI yang memiliki senjata dengan meriam panjang di tempat peristiwa tersebut.
Saya mengetahui hal ini karena berada di tempat kejadian. Sebaliknya, polisi menginterogasi 13 personel dari Polres Way Kanan dan Polsek Negara Batin yang terlibat dalam operasi penangkapan itu.
Keempat polisis yang bertindak sebagai saksi menyatakan bahwa mereka melihat seorang anggota TNI yang telah menyerang dengan tembakan itu.
Dari hasil otopsi ditemukan proyektil pada tubuh masing-masing korban.
"Dua butir peluru yang ditemukan di kepala kedua korban telah pecah menjadi beberapa bagian, sementara satu lagi di dada kapolsek masih utuh," kata Helmy, sebagaimana dilaporkan oleh Kompas dari GudangMovies21.
Di tubuh Lusiyanto terdapat luka tembak berupa lubang yang berasal dari arah depan di sisi dada sebelah kanan.
Berdasarkan laporan autopsi, butir peluru tersebut terdeteksi melalui sampai ke dalam rongga dada di sisi kiri.
Pada jasad Petrus ditemukan lubang bekas peluru dari arah depan di mata kirinya dan proyektil peluru ditemukan di bagian tempurung.
Sementara itu, pada jasad Ghalib, terdapat lubang bekas peluru pada sisi kiri di bibirnya menembus rongga mulut.
Pada saat melakukan autopsi, peluru itu ditemukan di bagian belakang keranium dan juga leher.
Namun demikian, sebut Helmy, polisi masih menantikan hasil pemeriksaan metallurgy dan tes peluru kendali di lab forensik guna mengidentifikasi tipe senjata yang dipakai.
"Kami mengirimnya ke laboratorium forensik untuk memastikan apakah ini diluncurkan menggunakan senjata longgarnya atau pendek? Selain itu, kami juga ingin tahu apakah ini dilepaskan menggunakan produk pabrik atau yang dirakit?" jelas Helmy.
Helmy menyebutkan bahwa bukan tidak mungkin masih ada pihak lainnya yang berperan serta dalam kasus perjudian sabung ayam ataupun penembakan itu.
Karena polisi mengidentifikasi adanya kendaraan bermotor di area tersebut, mereka melanjutkan proses penyelidikan bersama dengan TNI.
Comments
Post a Comment